Dalam
praktek tata ruang ada beberapa faktor yang besar pengaruhnya terhadap penataan
ruang, faktor-faktor itu antara lain :
1.
Bentuk Ruang
Bentuk
ruangan/kamar biasanya persegi empat, yang tersusun dari empat bidang dinding
vertikal dan dua bidang horisontal (plafon serta lantai), bentuk ruangan
persegi itu akan memunculkan kesan ruangan yang lebar atau sempit dan ruangan
yang tinggi atau rendah, tergantung dari perbandingan ukuran panjang, lebar dan
tinggi ruangan. Kesan suatu ruang jika dipengaruhi oleh bentuk jendelanya,
bentuk jendela yang kecil dan tinggi memberi kesan sesak/sempit dan tersekap.
Sedang jendela yang cukup lebar dan ditempatkan agak rendah, akan memberi kesan
terbuka dan luas, karena pemandangan di luar ruang seakan-akan terangkum
menjadi satu.
Jika
bentuk ruang kurang seimbang antara ukuran lebar dan ukuran tinggi ruang, maka
dengan usaha penataan/pengaturan dan pemberian warna/dekorasi ruang akan tampak
menjadi lebih serasi/enak dipandang.
-
Ruangan
dengan plafon terlalu tinggi menyebabkan penghuni merasa kecil dan dingin,
untuk mengurangi kesan tinggi itu maka pada dinding dan lantai diberi
hiasan/tambahan alur-alur garis horisontal, sedang warna plafon dipilih warna
tua.
-
Jika
ruangan lebar dan plafon rendah, maka penghuni akan merasa sesak/tertekan,
untuk mengurangi kesan pendek maka pada dinding diberi dekorasi garis-garis
vertikal, dan warna plafon dipilij warna muda/terang.
2.
Sifat dan
Penggunaan Ruang
Dalam
pengaturan tata ruang rumah perlu dipahami sifat dan fungsi umum ruang terlebih
dahulu.
Yang
dimaksud sifat ruang adalah :
-
Ruang
Publik
Ruang
publik pada rumah tinggal terdiri dari ruang tamu dan teras depan, ruang publik
bersifat terbuka untuk umum, karena sifatnya terbuka, ruang tamu sering diberi
jendela kaca yang lebar dengan standar luas jendela 1/8 sampai 1/16 luas lantai
ruangan.
-
Ruang
Semi Publik
Ruang
semi publik adalah ruangan di dalam rumah yang terbuka hanya untuk anggota
keluarga, kerabat dan teman akrab keluarga, ruang semi publik mencakup ruang
keluarga dan ruang makan.
-
Ruang
Pribadi
Ruang
pribadi pada rumah tinggal adalah kamar tidur dan kamar kerja pribadi yang
hanya dipakai pribadi penghuninya, jadi tidak terbuka untuk orang lain.
Sedang
yang dimaksud penggunaan ruang adalah :
-
Ruang
Kediaman (Living Area)
Ruang
kediaman adalah ruangan yang digunakan untuk tempat tinggal keluarga, termasuk
untuk tidur/istirahat, atau melakukan aktifitas hidup sehari-hari. Ruang
kediaman pada rumah tinggal terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang
makan dan kamar tidur.
-
Ruang
Pelayanan (Service Area)
Yang
dimaksud ruang pelayanan mencakup dapur, ruang cuci, kamar mandi dan WC, tempat
menjemur pakaian, gudang dan garasi. Ruang-ruang itu diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan menunjang/melengkapi keperluan hidup keluarga
sehari-hari.
3.
Komposisi Ruang
Yang
dimaksud komposisi dalam tata ruang, yaitu cara mengatur, menyusun atau menata ruangan
agar terlihat indah dan teratur.
Obyek
penataan mencakup :
a.
Pemasangan
Hiasan Ruang
Pemasangan
hiasan ruang yang tepat akan menambah keindahan ruangan, untuk itu perlu
ditentukan :
-
Jenis
Hiasan. Jenis hiasan yang akan dipasang hendaknya dipilih yang sesuai dengan
sifat/fungsi ruangan, seperti : gambar/lukisan, pot tanaman/vas bunga,
tirai/gorden, permadani, patung/benda seni lainnya.
-
Cara
Pemasangan. Untuk pemasangan gambar/lukisan yang melintang dapat membantu
menciptakan kesan lebar. Sedang gambar yang dipasang tegak akan memberi kesan
ruangan tinggi. Tinggi pemasangan diatur agar garis tengah gambar kira-kira
setinggi garis pandang mata orang berdiri, agar enak dipandang.
b.
Perabot/Mebel
Untuk
pemilihan mebel/perabot selain berdasar selera, harus juga disesuaikan dengan
fungsi dan luas ruangan.
c.
Tata
Lampu
Tata
lampu pada tata ruang berfungsi :
-
Memberi
cahaya penerangan agar ruangan cukup terang untuk digunakan melakukan
kegiatan-kegiatan hidup.
-
Membantu
memperindah ruangan dan menciptakan suasana tertentu.
Ditinjau
cara peletakan lampu dapat dibedakan :
-
Lampu
plafon (ceiling lamp). Peletakan lampu di plafon suatu ruangan bertujuan agar
cahay dapat disebarkan luas dan merata.
-
Lampu
lantai (Floor lamp). Lampu ditumpu suatu tiang dan diletakkan berdiri diatas
lantai/taman.
-
Lampu
meja (table lamp). Lampu meja memiliki dua fungsi yaitu untuk hiasan dan
penerangan baca/tulis, untuk hiasan lampu diletakkan diatas meja kecil, sedang
lampu meja untuk membaca diletakkan diatas meja tulis.
-
Lampu
dinding (wall lamp). Lampu dinding lebih diarahkan untuk menambah keindahan
ruang, biasa berbentuk lampu bias warna-warni dengan kap hias.
d.
Pemilihan
Warna dan sebagainya
Pengaruh
warna pada tata ruang sangat besar, untuk itu perlu dipelajari teori warna
newton yang menjelaskan :
-
Pembagian
warna
Pada
dasarnya warna dibagi menjadi 3 warna pokok primer yaitu : merah, biru dan
kuning. Dengan mencampur dua warna primer akan diperoleh warna sekunder :
Oranye >>campuran Merah + Kuning, Hijau >> campuran Biru + Kuning,
Violet >> campuran Biru + Merah. Selanjutnya pencampuran warna sekunder
akan menghasilkan warna tersier dan seterusnya, sehingga tercipta ratusan warna
yang berbeda-beda.
-
Sifat
warna
Warna
mempunyai sifat yang memberikan pesan
panas atau dingin, warna panas adalah kelompok warna yang mengandung banyak
unsur warna merah dan kuning (warna yang mirip api dan matahari), sedang warna
dingin adalah kelompok warna antara biru, hijau, dan ungu (warna yang
diasosiasikan biru dan hijau buatan.
Penggunaan
kombinasi warna yang diletakkan berdampingan akan menimbulkan kesan yang
berbeda-beda :
-
Warna
primer (merah, biru, kuning) jika berdampingan akan memberikan kesan sangat
kontras, kurang harmonis.
-
Warna
sekunder (oranye, hijau, ungu) jika digunakan bersama akan memberikan kesan cukup
kontras, harmonis dan indah dipandang.
-
Warna-warna
primer jika didampingkan dengan warna sekunder yang berada di depannya pada
lingkaran warna, maka akan terbentuk warna-warna komplementer dengan sifat
kontras dan indah/menarik. Misal : merah dengan hijau, kuning dengan ungu, biru
dengan oranye.
-
Warna-warna
tersier yang merupakan campuran warna primer dan sekunder akan bersifat lebih
netral dan lunak, sehingga dapat didampingkan dengan warna primer maupun
sekunder dengan cukup harmonis.
materi yang ada disini itu sumbernya dari buku apa ya? terima kasih
BalasHapus